Senin, 06 Juni 2011

Hubungan E-Business dengan E-Government, E-Commerce, E-Learning

Untuk mengetahui hubungan antara e-business dengan e-governent, e-commerce, e-learning dan “e”-“e” lainnya dapat diperoleh dengan cara memfilter istilah-istilah tersebut menggunakan definisi e-business yang telah ditetapkan sebelumnya. Arti istilah-istilah tersebut perlu diketahuiterlebih dahulu, kemudian melihat kesesuaian antara definisinya dengan definisi e-business. Dari situ kita dapat leihat hubungan di antara keduanya.

1. E-Government E-Government (EG) mengacu kepada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahuntuk bertukar informasi dan pelayanan kepada penduduk, perusahaan-perusahaan, dan pemerintahan lainnya. Bentuk e-government ada 4 macam, yaitu government-to-customer.
government-to-business, government-to-employees, dan government-to-government.
(http://en.wikipedia.org/wiki/E-government)
E-Government dilakukan oleh pemerintah dan menggunakan teknologi informasi. Teknologi
informasi tersebut digunakan untuk mendukung proses bisnis-nya berupa pertukaran
informasi dan pelayanan kepada penduduk, perusahaan, dan pemerintah lainya. EGovernment
dapat memberikan keutungan berupa kemudahan dalam pembuatan KTP,
pembayaraan pajak, penyediaan data demografi, dan sebagainya. E-Government adalah
adalah e-bisnis yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjalankan proses bisnisnya, yaitu pemerintahan dan layanan masyarakat.

2. E-LearningE-Learning adalah istilah payung yang menggambarkan pembelajaran yang dilakukanmenggunakan komputer, biasanya terkoneksi dengan jaringan, dan memberikan kitakesempatan untuk belajar hampir setiap waktu, di mana pun. (http://www.worldwidelearn.com/elearning-essentials/index.html)
E-Learning dapat menjadi bagian dari e-business jika pembelajaran menjadi salah satu
proses bisnis utama dari organisasi. Misalnya, perusahaan yang menyediakan e-learning
bagi pembelajaran karyawan pada intranetnya. Contoh yang lain, Cisco Systems yang
membuka kelas online. Cisco dalam satu tahun dapat menghasilkan 16 Dollar untuk setiap Dollar yang dihabiskan pada program e-learning. (Tom Kelly, Nader Nanjiani, The Business Case for

Keterkaitan antara E-Business dengan E-Government

E-business adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan-dapat berupa berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit.
Contoh: Harian Kompas yang juga memiliki e-bisnis Kompas Online. Kompas menjalankan proses bisnis utamanya berupa penyediaan berita dan distribusinya, tidak lagi hanya melalui media cetak saja tetapi juga melalui internet. Keutungan yang dapat diberikan Kompas online dapat diakses oleh seluruh penduduk di Indonesia (bahkan dunia), up to date, memangkas biaya kertas, dapat diakses 24 jam, dll.
                                                  
E-Government (EG) mengacu kepada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk bertukar informasi dan pelayanan kepada penduduk, perusahaan-perusahaan, dan pemerintahan lainnya. Bentuk e-government ada 4 macam, yaitu government-to-customer, government-to-business, government-to-employees, dan government-to-government.
E-Government dilakukan oleh pemerintah dan menggunakan teknologi informasi. Teknologi informasi tersebut digunakan untuk mendukung proses bisnis-nya berupa pertukaran informasi dan pelayanan kepada penduduk, perusahaan, dan pemerintah lainya. E-Government dapat memberikan keutungan berupa kemudahan dalam pembuatan KTP, pembayaraan pajak, penyediaan data demografi, dan sebagainya. E-Government adalah e-bisnis yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjalankan proses bisnisnya, yaitu pemerintahan dan layanan masyarakat.

Contoh : PEMBAYARAN PAJAK SECARA ONLINE DI CALIFORNIA

Sebelum melaksanakan inisiatif e-Government secara luas, Dinas Perpajakan California, Franchise Tax Board (FTB) sebenarnya sudah meletakkan beberapa dasar penting dengan mengaplikasikan beberapa proses pembayaran pajak melalui proses elektronik. Tahun 1993, FTB membangun Electronic Fund Transfer, yang bisa digunakan oleh pembayar pajak melalui transfer rekening, membangun website (1996), dan yang paling majua adalah membangun “e-pay”, sistem di mana FTB bisa melakukan debit atas rekening pembayar pajak, yaitu pada tahun 1999. Namun demikian, seiring dengan berbagai perkembangan, dirasakan perlunya inisiatif e-Government sebagai usaha untuk memberkan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. E-Government berarti menggunakan teknologi, kemampuan, dan jaringan yang dimiliki secara maksimal. Inisiatif ini setidaknya didorong oleh tiga hal (Connel, 2000):

Pertama adalah ekspektasi yang semakin besar dari customer Dinas Perpajakan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Customer ini bisa terdiri dari pembayar pajak individual, organisasi, konsultan perpajakan, dan lain-lain. Ditambah dengan semakinintensifnya penggunaan Internet di kalangan masyarakat, mereka semakin berharap bisa mendapatkan pelayanan pajak yang mudah lewat komputer mereka.

Kedua adalah semakin meluasnya inisiatif e-Governmetn secara nasional di California di berbagai departemen pemerintahan. Penerapan e-Government secara lokal untuk mengantisipasi diberlakukannya e-Government secara nasional.

Ketiga adalah kompetisi global yang semakin kuat. Kehadiran teknologi Internet menjadikan lahan persaingan tidak hanya antarnegara bagian di Amerika Serikat, tetapi sudah mencakup persaingan global. Penerapan e-Government diharapkan memperkuat daya saing California secara umum dalam kancah global.

Kesimpulan antara Keterkaitan E-Business dengan E-Government adalah bahwa kemamjuan teknologi juga sangat berguna bagi pemerintahan karena dengan adanya bisnis pemerintah bisa mempermudah cara kerjanya. seperti contoh pembayaran pajak diatas.